
Valencia CF klub kompetitif satu ini kerap hanya dipanggil dengan sebutan Valencia saja. Berdiri di tahun 1919 tepatnya di tanggal 18 Maret kini usianya telah lebih dari seabad.
Valencia dulunya dipresideni oleh Octavio Augusto Milego Diaz. Kala itu pemilihan diputuskan dengan sebuah permainan lempar koin.
Klub tersebut memainkan permainan kompetitif perdananya di tanggal 21 Mei 1919 versus Valencia Gimnastico. Di laga pertama ini mereka memble 0-1.
Valencia CF klub kompetitif: History Hingga Kunci Kesuksesan Mereka
Sejak pergantian milenium, Valencia adalah salah satu klub yang berani menantang hegemoni Real Madrid dan Barcelona di Spanyol.
Dijuluki Los Ches, Valencia memboyong dua kali juara liga di bawah Rafael Benitez yang sekaligus menyabet gelar di Piala UEFA.
Usai Benitez hengkang tahun 2004, Los Ches juga telah memenangkan satu trofi Copa del Rey periode 2007/2008 di bawah asuhan Ronald Koeman.
History Valencia
Pada awalnya, tim ini bermarkas di Stadion Algiros dan kemudian pindah menuju Mestalla di tahun 1923. Los Ches muncul sebagai kekuatan inti dalam sepak bola Spanyol 1940-an.
Tepatnya setelah Perang Sipil dengan mencatatkan tiga gelar juara liga dan dua trofi lainnya.
Mereka disebut kesulitan memegang tampuk prestasi mulai era 50-an, ketika Real Madrid mulai mendominasi.
Valencia CF klub kompetitif sempat memboyong Piala Fairs dua kali di tahun 1972 dan 1963. Setelah menumbangkan Barcelona dan Dynamo Zagreb.
Los Ches yang kala itu dibekingi Alfredo Di Stefano tahun 1970, menjadikannya sekali lagi menyabet gelar piala liga.
Sekitar tahun 1976, Valencia beruntung mendapatkan Mario Kempes hingga membuat sang bintang menyandang dua Pichichi berturut-turut.
Pichichi merupakan penghargaan pencetak gol terbanyak pada divisi pertama Spanyol. Kempes mampu mencetak 24 dan 28 gol masing-masing di musim 1976/1977 serta 1977/1978.
Usai memperoleh Piala Winners tahun 1980, Valencia hampir selama dua dekade mengalami degradasi ke Divisi Segunda.
Tepat di tahun 1999, kedatangan Hector Cuper pelatih Argentina mampu menggotong Los Ches ke-dua final Liga Champions.
Sayangnya, mereka harus kalah dua kali juga. Valencia kudu menanti hingga tahun 2002 untuk kembali memboyong dua gelar liga di bawah asuhan Benitez sekitar tahun 2003/2004.
Kunci Kesuksesan Valencia sang Kelelawar Mestalla
Tak hanya moncer di kompetisi domestik, prestasi mereka juga sama luar biasanya di ajang bergengsi sepak bola Benua Biru.
Salah satu resep andalan Valencia ini terletak pada solidnya barisan lini tengah yang dihuni oleh duet gelandang jenius David Albelda dan Ruben Baraja.
Albelda adalah pemain asli binaan Akademi Valencia. Setelah kerap jadi booking-an klub lain, posisi Albelda akhirnya benar-benar konsisten di skuat senior Valencia periode 1999/2000.
Musim perdana sebagai pemain tetap kelelawar Mestalla, Albelda tampil 21 kali di ajang La Liga Spanyol. Serta memimpin finis di urutan ke-3.
Pemain berbakat ini sempat menyumbangkan kontribusi besar dalam mengantarkan Valencia CF klub kompetitif nyelonong ke final Liga Champions, meskipun tumbang 0-3 melawan Real Madrid.
Saat itu Albelda masih bekerja tanpa kehadiran Baraja. Barulah pada awal musim 2000/2001, Baraja datang usai hengkang dari klub lamanya, Atletico Madrid.
Boyong Angka untuk Valencia
Di musim 2001/2002, Valencia gagal lolos ke Liga Champions. Hal ini dikarenakan sebelumnya mereka hanya duduk di kursi ke-5.
Musim itu, Baraja jarang dipilih oleh Benitez untuk merumput. Sementara, Albelda-lah jadi rujukan utama.
Baraja baru bisa mencuri hati Benitez ketika kompetisi La Liga tinggal menyisakan 8 laga jelang penghujung musim.
Kendati hanya berkontribusi di delapan laga paling bontot, Baraja sukses menyumbang tujuh kemenangan dengan satu laga rampung imbang.
Buah kerjasama Albelda-Baraja pun untuk kali pertama sukses menghasilkan trofi ke Valencia CF klub kompetitif, pada kompetisi Liga Spanyol 2001/02.