September 21, 2023

Udinese Calcio Zebra Kecil asal Venezia merupakan klub sepak bola kedua yang didirikan di Italia setelah berdirinya Genoa.

Klub papan tengah Serie A ini bukanlah tim yang namanya sebesar AC Milan, tetapi selalu konsisten berada di kompetisi teratas Liga Italia.

Saat ini mereka berada di posisi ke-12 klasemen sementara Serie A dan memiliki poin yang sama dengan Sassuolo yakni 43 poin.

Sejarah Udinese Calcio Zebra Kecil Asal Venezia

Udinese merupakan klub Italia yang penuh sejarah dengan basis wilayah di Friuli Venezia Giulia. Kota tersebut terletak di timur laut Italia dan berbatasan dengan negara di sebelahnya, Austria dan Slovenia.

Udinese Calcio zebra kecil ini didirikan pada tahun 1886 dan termasuk bagian dari Udinese Society of Gymnastic and Fencing. Awalnya klub ini memang bukan organisasi sepak bola, melainkan sekelompok atlet gimnastik dan anggar.

Udinese akhirnya membentuk divisi sepak bola pada tahun 1911. Kompetisi resmi pertama mereka yakni Campionato Promozoone pada musim 1912/1913. Mereka menjadi runner-up pada turnamen tersebut.

The Zebrette yang berarti zebra kecil merupakan julukan dari Udinese. Julukan tersebut diambil dari kostum utama klub yang berwarna belang hitam dan putih.

Sejak awal didirikannya, Udinese memang bukanlah tim yang terlalu kuat. Mereka menghabiskan musim antara tahun 1920 hingga tahun 1940-an berada di divisi kedua atau Serie B.

Tahun 1955 mereka nyaris merebut gelar juara Serie A, tetapi AC Milan terlalu kuat saat itu. Menjadi runner-up bisa dibilang prestasi terbaik Udinese saat itu. Udinese kembali mengalami penurunan peforma setelah itu.

Peforma terburuk Udinese terjadi pada saat tahun 1964, saat mereka harus tampil di divisi ketiga Liga Italia atau Serie C. The Zebrette tampil di Serie C selama 12 musim, sebelum akhirnya promosi ke Serie B tahun 1976 dan kembali ke Serie A pada tahun 1977.

Salah satu pemain top yang pernah bermain untuk Udinese adalah Zico. Zico yang saat itu merupakan gelandang top Brazil bersedia bermain untuk Udinese di tahun 1983 dan menjadi transfer bersejarah klub.

Kedatangan satu pemain top tetap tak membuat klub banyak berubah. The Zebrette tampil naik-turun antara Serie A dan Serie B. Terakhir mereka promosi ke Serie A pada tahun 1995.

Sejak kembalinya Udinese ke Serie A musim 1995/1996, Udinese menjadi tim yang sangat konsisten. Meskipun tidak pernah menjadi juara, mereka tak pernah menjadi yang terburuk dan tidak pernah terdegradasi kembali.

Prestasi mereka selama berdirinya klub terbilang sangat sedikit. Piala Intertoto UEFA pada tahub 2000 mungkin catatan terbaiknya sepanjang sejarah.

Kelahiran Para Bintang Sepak Bola

Udinese Calcio zebra kecil asal Venezia ini memang bukanlah klub yang cukup kaya untuk membeli banyak pemain hebat. Setelah Zico, tidak ada sejarah pembelian transfer mahal dari Udinese.

Namun Udinese merupakan klub yang seringkali melahirkan bintang sepak bola. Sang pemilik klub Gianpaolo Pozzo dan anaknya Gino menjadi orang yang paling berkontribusi melihat bakat para pemain muda.

Menurut Gino Pozzo, memilih pemain muda dan mengembangkan adalah hal yang sulit. Namun ia terbukti berhasil menjadi klub yang konsisten bermain di Serie A, tetapi tak menghabiskan banyak uang untuk bertahan.

Pemain-pemain seperti Oliver Bierhoff, David Pizzaro, Samir Handanovic, Alexis Sanchez, dan Fabio Quagriela merupakan beberapa nama yang berhasil dikembangkan dan  dijual dengan harga yang lebih tinggi oleh Udinese Calcio zebra kecil asal Venezia.

Leave a Reply