September 21, 2023

Southampton klub akademi karena dikenal sebagai tempat lahirnya banyak pemain bintang. Mereka yang justru mengalami kesuksesan setelah berada dari luar tim.

Klub sendiri terkenal sebagai medioker alias klub menengah. Bahkan, musim 2022/2023 mereka masih berada di peringkat buncit, calon kuat terdegradasi di musim yang akan datang.

Pergantian kepemilikan kepada miliader asal Rusia, Dragon Salak yang menggelontorkan banyak dana untuk pemain baru pada tahun 2022 tidak banyak membantu.

Sejarah Southampton

Sesuai dengan namanya, Southampton FC merupakan nama klub sepak bola yang berada di Southampton, Hamphire.

Klub juga telah berdiri sekitar 137 tahun lalu dan menjadi salah satu pendiri Liga Utama Inggris.

Mirip dengan Manchester City, Southampton berdiri pertama kali pada tahun 1885 sebagai tim sepak bola gereja. Lebih tepatnya lagi, Asosiasi Pemuda Gereja Inggris Saint Mary yang mendirikannya.

Pada awalnya, klub bernama St Mary’s Young Mens Association F.C.

Nama tersebut berubah pada tahun 1894 menjadi Southampton St. Mary saat mereka bergabung dengan Liga Selatan Inggris.

Nama julukan klub adalah The Saints, sesuai dengan pendiriannya. Nama resmi Southampton F.C baru dipakai tahun 1897. Itu terjadi setelah mereka memenangkan gelar Liga Selatan di musin yang sama dan klub berbentuk perseroan terbatas (PT).

Meski belum pernah memenangkan gelar Liga Utama Inggris, The Saints mempunyai prestasi yang cukup membanggakan.

Pada ajang Premiere League, Southampton klub akademi pernah menjadi runner up pada musim 1983.1984.

Sayangnya, mereka beberapa kali turun ke Divisi Dua hingga Divisi Tiga.

Sementara itu, di Divisi Dua, Football League Championship mereka tiga kali menjadi runners-up, yakni pada musim 1965.1966, 1977/1978, dan 2011/201.

Kemenangan pernah diraih di Divisi Ketiga, Football League One pada musim 1959/1960. Dua kali klub mnejadi runners-up, musim 1920/1921 dan 2010/2011.

Dari semuanya, klub yang kini digawangi oleh Rubben Selles yang menggantikan Nathan Jones, pernah menjadi juara FA.

Hal tersebut terjadi pada musim 1975/1976. Sebelumnya, mereka pernah menjadi runners-up pada musim 1899/1900 dan 1901/1902. Terakhir, mereka juga pernah berada di peringkat kedua di musim 2002/2003.

Selain itu, The Saints juga pernah menjadi runners-up FA Comuuniy Shield d musim 1975/1976 dan memenangkan beberapa trofi tingkat lokal. Salah satunya adalah Liga Selatan pada tahun 1898, 1899, 1901, 1903, dan 1904.

Dalam sejarah Southampton, Le Tissier merupakan pemain yang paling dihormati.

Meskipun pemain lain datang dan pergi, Le Tissier menghabiskan karir profesionalnya selama 16 tahun di sana. Bahkan, banyak yang menyebut, Southampton dapat bertahan di klub menengah berkat dirinya.

Shouthampton Klub Akademi

Dengan penampilannya yang lebih banyak berjuang agar tidak terdegradasi dari Divisi I, penggemar sepak bola mengingat The Saints akan satu hal.

Southampton klub akademi melekat di benak masyarakat sepak bola. Banyak jebolannya yang mendapat kesuksesan.

Akademi Muda Southampton menerima pemain dengan sejumlah tim dari usia sembilan sampai 18 tahun.

Salah satu pemain yang sukses dari sini adalah Alan Shearer.

Dia adalah pemaintertajam Divisi I setelah formay EPL.

Dia juga pernah membawa Blackburn juara EPL pada musim 1994/1995 sekaligus menjadi pemain terbaik dan top skor.

Selanjutnya, ada Jeff Kenna yang pernah berseragan The Saint pada tahun 1989 sampai 1995.

Bek asal Republik Irlandia ini membela Blackburn hingga 2001 dan ikut mengangkat trofi EPL pada tahun 1995.

Ada pula Wayne Bridge yang bermain bersama Chelsea ketika menjadi juara musim 2004/2005.

Wayne Bridge berada di Southampton dan menjadi andalan sejak usianya masih belasan tahun sampai tahun 2003.

Selain mereka bertiga, ada Nathan Drayer yang sukses bersama Leicester City dan Alex Oxlade-Chamberlain dengan Arsenal sebagai lulusan Southampton klub akademi.

Leave a Reply