
Royal Charleroi Sporting Club atau yang kerap disebut Charleroi merupakan kesebelasan asal kota setempat yang saat ini merumput di kancah teratas sepak bola Belgia.
Bermain di Liga Profesional Negara Cokelat, mereka juga berlaga di kasta tertinggi sepak bola Belgia musim 2012/2013. Dirintis tahun 1904, klub perdana mencapai divisi pertama di tahun 1947/1948.
Finis terbaik klub ialah gelar runner up pada musim 1968/1969. Mereka juga sempat dua kali final Piala Belgia. Namun, kalah dari Beveren dan Standard Liege (1977/1978 dan 1992/1993).
Sejarah dan Rivalitas Royal Charleroi Sporting Club
Charleroi sendiri memiliki persaingan lama dengan rekan lintas kita mereka ROC de Charleroi-Marchienne yang kini bermain di divisi ketiga.
Klub memainkan laga kandang mereka di Stade du Pays de Charleroi, yang direnovasi untuk UEFA Euro 2000.
Stadion ini telah menjadi tuan rumah 3 pertandingan penyisihan grup di Euro 2000. Diantaranya ialah kemenangan 1-0 Inggris kontra Jerman.
Charleroi disebut telah menggaet sejumlah pemain Prancis dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Cyril Thereau, Michael Ciani hingga penjaga gawang Bertrand Laquait.
Pencapaian
Boleh dibilang Charleroi adalah klub biasa-biasa saja karena raihan prestasi mereka bisa dihitung jari. Pencapaian terbaik yang pernah mereka persembahkan antara lain;
- Tahun 1968/1969 Runner up Divisi Pertama Belgia
- Jawara Divisi kedua Belgia di tahun 1946/1947
- Runner up di tahun 1965/1966 Divisi Dua Belgia babak playoff
- Royal Charleroi Sporting Club pernah memegang trofi kampiun di Divisi dua Belgia di tahun 1985.
- Mereka kembali menempati kursi runner up di tahun 1977/1978 dan 1992/1993 Piala Belgi
- Sempat menjadi runner up di tahun 2011/2012 di Divisi dua Belgia.
Markas Ngandang
Markas kebanggaan Charleroi ialah Stade du Pays de Charleroi. Stadion ini mulai digunakan pada tahun 1939 dengan laga Sporting-Union du Center yang berlokasi di dekat Mambourg, tambang batu bara.
Di tahun 1985 stadion sedikit dimodernisasi karena Charleroi berhasil menembus divisi pertama. Terakhir diperbarui sekitar akhir 1990-an untuk keperluan Kejuaraan Sepak Bola Eropa 2000.
Awalnya, stadion bernama Stade du Mambourg dan kemudian berganti nama menjadi Stade du Pays de Charleroi pada 24 Mei tahun 1999.
Selama laga berlangsung, kapasitas penuh stadion mampu menampung hingga 30.000 penonton. Stade du Pays de Charleroi diketahui menjadi tuan rumah terutama pertandingan antara Jerman dan Inggris.
Namun, kabarnya stand tertinggi akhirnya dikurangi dan kapasitasnya sekarang hanya menjadi setengahnya saja yakni, 15.000 kursi.
Setelah 2 Dekade Baru Dapatkan Kans Promosi
Meski telah berdiri di tahun 1904, Charleroi baru memperoleh kans promosi mereka setelah dua dekade berjuang.
Klub memenuhi syarat untuk merumput yang saat itu berada di tingkat kedua sepak bola Belgia. Hingga mengukuhkan nama menjadi Royal Charleroi Sporting Club.
Disebutkan jika mantra 9 musim di divisi kedua mereka pada tahun 1966/1967 dan mereka sukses merangkak naik kembali ke kasta teratas dunia si kulit bundar Belgia.
Namun, perjalanan terhenti karena Charleroi kudu pasrah mendapat posisi runner up di bawah Standard Liege. Tetapi, dalam dua tahun mereka justru anjlok ke zona degradasi lagi.
Vakoun Issouf Bayo, Pemain Bokingan Senilai 69 miliar
Meski tak selalu mengantongi raihan prestasi, Charleroi juga memiliki beberapa pemain bintang yang ikut memperkuat bendera mereka.
Salah satunya ialah Vakoun Issouf Bayo. Pemain berstatus bokingan ini cukup membuat klub terkesan. Pemain bernilai Rp69 miliar tersebut melakoni debut perdana di Charleroi 22 Desember 2021.
Bayo setuju untuk membekingi klub dengan meneken kontrak hingga akhir musim dengan opsi menjadikannya permanent player.
Opsi ini terwujud dan di tanggal 16 Mei 2022, Charleroi mengumumkan jika mereka telah membuat sang bintang menandatangani kontrak hingga tahun 2026 nanti.
Kontrak permanen dilempar usai masa bokingan yang sukses dipersembahkan Bayo untuk Royal Charleroi Sporting Club dengan mencetak 11 gol dalam 16 laga.