
PS Barito Putera klub profesional memiliki basis di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mereka saat ini berada di kursi ke-15 BRI Liga 1 Indonesia.
Berdiri di tahun 1988, klub berjuluk Laskar Antasari ini bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin.
Rival sekota Barito Putera ialah Peseban Banjarmasin yang merumput di Liga 3 serta klub kota tetangga yaitu, Persemar Martapura yang juga berlaga di divisi 3.
History Perjalanan PS Barito Putera Klub Profesional
Meskipun ditukangi oleh Frans Sinatra Huwae, karena masalah finansial, Barito Putera harus pasrah saat diturunkan ke Divisi I Liga Indonesia di tahun 2003.
Krisis yang mereka alami berlanjut dan membuat klub terjungkal ke zona degradasi Divisi II Liga Indonesia tahun 2004.
Kendati telah merotasi pelatih ke Gusti Gazali, tersiar kabar jika klub pailit. Tetapi, kabar angin itu ditepis oleh sang manajer Hasnuryadi.
Ketika Zainal Hadi HAS diangkat sebagai manajer, Zainal menunjuk Salahudin sebagai pelatih anyar yang akhirnya di tahun 2008, menjadikan Barito Putera melenggang ke Divisi II Liga Indonesia, dan memperoleh promosi menuju Liga Indonesia Divisi I.
Pada tahun 2010, Laskar Antasari nangkring di posisi delapan dan dipromosikan ke Divisi Utama Liga Indonesia.
Barito Putera saat itu bermodalkan pemain seperti, Husin Mugni, Dwi Permana, Sugeng Wahyudi, Adre Djoko, Sartibi Darwis serta Zulkan Arief.
Kebangkitan Barito Putera
Pada periode Divisi utama 2010/2011, PS Barito Putera klub profesional berjuang untuk keluar dari keterpurukan.
Meski hanya mengandalkan serdadu muda, Barito Putera mampu bersaing dengan rival mereka.
Coach Salahudin disebut berhasil membawa Barito Putera kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dan sukses merajai Divisi Utama tahun 2011-12 usai menumbangkan Persita Tangerang 2-1.
Saksi bisu gol Barito Putera yang pernah disumbangkan Sugeng Wahyudi dan Sackie Doe ialah Stadion Manahan, Solo.
Saat menginjakkan kaki di Banjarmasin, skuad Barito Putera disambut bak superhero dan mengarak trofi jawara mereka keliling kota.
Arak-arakan ini diiringi oleh lautan manusia yang tak lain adalah pendukung fanatik Barito Putera. Iring-iringan ini kabarnya mencapai jarak hingga tiga kilometer.
Sang pelatih, Salahudin kembali membawa Laskar Antasari ke papan atas Liga Super Indonesia di tahun 2013 dan duduk di kuris ke-enam klasemen akhir. Namun, klub sempat anjlok ke posisi tujuh di Liga Super 2014.
Stadion 17 Mei
Markas utama PS Barito Putera klub profesional ialah Stadion 17 Mei yang berlokasi di Jalan Zafri Zamzam, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Stadion berkapasitas 15 ribu penonton ini telah membersamai Laskar Antasari saat mengarungi derasnya ombak di Liga 1. Stadion 17 Mei juga telah berlisensi standar FIFA dan AFC.
Markas utama Barito Putera tersebut juga telah mengalami renovasi hingga tiga kali. Diantaranya ialah tahun 2007, 2010 dan 2013.
Ketika markas mereka dipoles, klub sempat numpang ngandang di Stadion Demang Lehman sementara waktu. Stadion ini berlokasi di Desa Indra Sari, Martapura, Banjar, Kalsel.
Usai proses renovasi rampung Barito Putera kembali pulang ke markas utama mereka di Stadion 17 Mei.
Barito Putera Di Gelaran BRI Liga 1 2022/2023
Dua laga di pekan ke-30 BRI Liga 1 2022/2023 yang digelar 14 Maret 2023 kemarin menghasilkan permainan yang seru dan sengit.
Barito Putera akhirnya kembali ke jalur kemenangan pada BRI Liga 1 2022/2023. Skuad Laskar Antasari itu berhasil meraih kemenangan 2-1 atas rivalnya, Dewa United.
Kemenangan ini memang tak mengubah posisi PS Barito Putera klub profesional yang bertengger di peringkat ke-15 dengan koleksi 31 poin. Namun bisa menjadi lecutan untuk tampil impresif di musim depan.