
Persita Tangerang Laskar Cisadane merupakan Persatuan Sepak Bola Indonesia yang ngandang di Kota Tangerang dan identik dengan jersey warna janda alias Violet (ungu).
Saat ini Persita tengah berlaga di kasta teratas Liga 1 Indonesia. Di tahun 2002 klub sempat mengenyam pos runner up nasional.
Sebelum dipromosikan menuju Liga 1 tahun 2020, Persita terakhir bermain di Liga Super Indonesia tahun 2014 yang dulunya adalah Liga nomor wahid di Nusantara.
Persita Tangerang Laskar Cisadane: Kalah Tipis dan Sabet Peringkat 3
Pada musim 2003, Pendekar Cisadane ikut ambil bagian dalam kejuaraan klub ASEAN dan melenggang di babak perempat final.
Kalah tipis 2-1 dari pemenang akhir Kingfisher East Bengal yang berasal dari India. Olehkarenanya, Persita harus pasrah duduk di kursi ketiga pada kejuaraan se-Asia tersebut.
Di tahun 2020, Persita mengenalkan maskot anyarnya untuk menemani yang lama Mat Peci. Maskot baru tersebut dinamai ‘Ayam Wareng’.
Ayam Wareng adalah seekor ayam yang merupakan fauna identitas kabupaten Kota Tangerang.
Kilas Balik
Klub berjuluk Pendekar Cisadane sendiri dirintis pada 19 April 1940 yang dipelopori oleh Alm. M.E. Umaran. Namun, baru dilegalisasikan di tanggal 15 September 1945.
Persita baru diterima dan disahkan menjadi bagian PSSI sewindu setelahnya yakni, 9 September 1953 yang sekaligus ditetapkan sebagai hari jadi Persita.
Awalnya, Persita Tangerang Laskar Cisadane memakai jersey berwarna merah dan celana putih. Tetapi, di bawah kepemimpinan H. Urip Hermansyah, warna kostum diganti dengan warna ungu yang populer dengan warna janda.
Adapun julukan Pendekar Cisadane yang tersemat kabarnya merujuk pada nama tokoh Kabupaten Tangerang yang terkenal saat melawan Ratu Buaya di Sungai Cisadane.
Markas Impian
Sebelum memiliki Indomilk Arena Sport Center Stadium, lapangan yang mereka gunakan ialah Lapangan Ahmad Yani dan Lapangan LPK.
Dalam perjalanannya, sepak bola Tangerang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Darisini terlontar ide untuk membangun stadion yang representatif.
Maka dibangunlah stadion impian masyarakat Tangerang dengan nama Stadion Benteng dengan luas 44.000 meter persegi berkapasitas penonton.
Sayang, Persita kini sudah tak lagi merumput di stadion tersebut karena sudah tak layak dan letaknya bukan lagi masuk wilayah Kabupaten Tangerang.
Sebagai ganti, Laskar Cisadane ini ngandang di Stadion Sport Center Dasana Indah, Kelapa Dua yang populer sebagai Indomilk Arena sejak akhir musim Liga 2, 2018.
Indomilk Arena memiliki kapasitas lebih dari 15.000 penonton. Kandang anyar mereka ini memiliki fasilitas seperti training ground, locker room dan tribun yang overall sangat baik kondisinya.
Power Persita di Liga 1 2022/2023
Sebelum melaju ke Liga 1 musim ini, Persita Tangerang Laskar Cisadane disebutkan merombak 90 persen tubuh dan menjadikan sosok Widodo C Putro lengser dari jabatan kepelatihannya.
Deretan nama pemain yang sebelumnya jadi kekuatan utama tak lagi menduduki kursi mereka.
Pemain-pemain ini diantaranya ialah, Alta Ballah, Ahmad Nur Hardianto, Irsyad Maulana, Edo Febriansah serta dua pemain asing Taylor Corre serta Harrison Cardoso.
Uniknya, Persita banyak merekrut eks Pemain Persipura yang berasal dari Papua demi menambal kursi kosong tim.
Salah satu nama yang dipercaya untuk menjadi nahkoda tim ialah Alfredo Vera meskipun sempat gagal memboyong Persipura dari jalur degradasi musim lalu.
Selain itu, eks Persipura yang ikut merapat ialah Elisa Basna, Dominggus Fakdawer, Israel Wamiau serta Nelson Alom.
Andalkan Koneksi Argentina
Demi memperkuat kuota pemain asing, Pendekar Cisadane mengimpor tiga legiun asal Argentina. Koneksi ini kabarnya bakal jadi poros kekuatan Persita Tangerang saat merumput.
Di bangku striker, ada Ramiro Fergonzi eks Persipura. Sementara, di posisi gelandang Persita menjadikan Ezequiel Vidal sebagai serdadunya.
Satu nama lain yang mengisi kursi bek ialah Agustin Cattaneo.
Ketiganya akan berkolaborasi dengan satu-satunya legiun asing yang bertahan di Persita Tangerang Laskar Cisadane yaitu, Bae Sin-yeong.