September 21, 2023

Persija Jakarta klub Liga 1 merupakan kontestan yang duduk di kursi kedua setelah PSM Makassar. Klub berjuluk Macan Kemayoran ini berbasis di kota Jakarta.

Disebutkan, Persija masuk sebagai kesebelasan paling sukses di Indonesia. Yakni, dengan menorehkan dua kali juara liga domestik serta 9 kali juara turnamen perserikatan hingga sejauh ini.

Berdiri satu bulan setelah lahirnya Sumpah Pemuda, 28 November 1929 dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ).

Persija Jakarta Klub Liga 1: Macan Kemayoran dan Kiprahnya di Lapangan

Lahir di Tanah Abang oleh Soeri dan Allie, Persija pertama kali ngandang di daerah Petojo. Lapangan ini berada di Pulo Piun, Laan Trivelli.

Markas ini boleh dibilang sebagai kandang perdana Macan Kemayoran. Persija tercatat telah memakai stadion ini 23 tahun lamanya untuk kepentingan kompetisi internal maupun internasional.

Move On ke SUGBK

Persija Jakarta  diketahui pindah menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno. SUGBK memberikan kenangan manis bagi Persija di tahun 2001 dan 2018.

Stadion inilah yang memastikan Macan Kemayoran menyabet gelar juara. Terutama di tahun 2018 lalu dimana klub ini beberapa kali merumput di SUGBK dan performanya menjadi sulit dihentikan.

Bahkan, ketika berlaga di kompetisi Asia, ribuan Jakmania yang hadir membuat rival ciut nyalinya.

Sebelum menetap di SUGBK, Persija dikabarkan memakai stadion yang lebih kecil di sekitaran Jakarta.

Untuk Liga 1 2017 dan 2018, Macan Kemayoran mesti pindah-pindah stadion dan memakai beberapa lapangan. Diantaranya ialah:

  • Stadion Wibawa Mukti,
  • Patriot Chandrabhaga
  • PTIK
  • Pakansari

Stadion-stadion ini digunakan Macan Kemayoran ketika SUGBK tengah direnovasi untuk pagelaran Asian Games 2018.

Hijrah ke Stadion Lain

Disebutkan, kini Persija Jakarta Klub Liga 1 menempati stadion lain yang berani mengusung konsep ramah lingkungan dan sustainability.

Stadion tersebut ialah Jakarta International Stadium alias JIS yang berlokasi di Taman BMW.

JIS dibangun sekitar tahun 2019 dengan kapasitas hingga 82.000 penonton. Kandang anyar ini memiliki tribun tiga tingkatan.

Adapula tribun VIP serta tribun khusus untuk penonton disabilitas.

Bahkan, saat diresmikan, Macan Kemayoran ikut kebagian kesempatan untuk menjajal performa lapangan.

Kiper Andalan

Kiprah Persija Jakarta tak lepas dari salah satu pemain andalan mereka yang duduk di bangku penunggu kotak terlarang.

Ia adalah Andritany Ardhiyasa, yang lahir 26 Desember 1991 silam. Andritany saat ini juga membekingi Macan Kemayoran merumput di BRI Liga 1.

Di tahun 2007, ia memulai karier seniornya dengan berlaga membela Pesik Kuningan. Bersama Pesik, kiper andalan ini hanya mampu bertahan selama empat bulan saja.

Satu musim berlalu, tepatnya di tahun 2008, Andritany bergabung dengan Sriwijaya.

Tercatat, ia hanya bermain satu kali dan memble saat bersaing dengan penjaga gawang Dede Sulaiman serta Ferry Rotinsulu.

Tahun 2010, pemain berdarah asli Betawi ini akhirnya melabuhkan diri menuju Klub Persija Jakarta Klub Liga 1.

Karier Nasional

Andritany merupakan langganan tim nasional sejak dirinya merumput di level U-14 tahun 2004 hingga naik ke level senior.

Prestasi yang pernah ia torehkan ialah Kiper Terbaik di gelaran Piala Pelajar Asia U-18 tahun 2008.

Andritany juga pernah mengantarkan timnas U-23 meraih medali perak di ajang SEA Games 2011 lalu.

Tak menampik jika Andritany memulai karier dengan duduk di bangku cadangan, ketika tim berhasil nyantol sebagai Runner up pada AFF Suzuki Cup yang ditukangi oleh Alfred Riedl.

Dikabarkan jika ia dipercayakan oleh Luis Milla untuk berdiri dibawah mistar gawang Nusantara.

Namun, ia hanya mampu memboyong tim sampai Babak 16 Besar Asian Games tahun 2018.

Karena bakatnya, Andritany juga dipanggil Shin Tae Yong untuk melaksanakan TC alias pemusatan latihan.

Prestasi sang Penjaga Kotak Terlarang

Populer dengan power-nya saat menjaga kotak terlarang, Kiper ini mencatatkan sejumlah prestasi diantaranya ialah,

  • Piala Indonesia 2008 dan 2010
  • Medali perak SEA Games tahun 2011
  • Runner Up AFF Suzuki Cup tahun 2016
  • Jawara Piala Presiden 2018
  • Juara Boost Fix Super Cup 2018
  • Runner up piala Indonesia 2018/2019
  • Juara Liga 1 di tahun 2018
  • Runner up Piala Indonesia Jatim tahun 2020, serta
  • Menjuarai Piala Menpora di tahun 2021

Di musim 2022/2023 ini, sang kiper memboyong Persija Jakarta Klub Liga 1 menuju kursi Runner up.

Leave a Reply