
İstanbulspor Kulübü Skuad Bogalar merupakan klun rintisan yang digawangi oleh anak SMA Istanbul tahun 1926. Klub yang kini nangkring di kursi ke-15 ini mengalami perjalanan yang cukup rumit.
Mereka sempat terjun dari Super Lig menuju Liga Pertama TFF di tahun 2004/2005.
Selama beberapa dekade klub merupakan kesebelasan paling berkembang dan populer keempat di kota setempat di bawah The Big Three, Galatasaray, Fenerbahce dan Besiktas.
Riwayat İstanbulspor Kulübü Skuad Bogalar yang Bolak-balik Dijual
Usai dibeli oleh Keluarga Uzan di tahun 1990, klub diambil alih oleh pemerintah hingga kemudian dijual kembali ke perusahaan ketiga.
Kesuksesan terbesar mereka ialah gelar jawara Turki Yang diraih di tahun 1932.
Awal mula klub berdiri ialah buah ide dari Kemal Halim Gurgen seorang siswa sekolah menengah atas dan menjadi klub olahraga pertama di periode Republik Turki.
Di tahun yang sama, klub berjuluk Bogalar (Banteng) ini memenangkan Liga Istanbul dan Kejuaraan sepak bola Turki.
Sama halnya dengan sejumlah klub semenjana, sang Bogalar tak begitu nampak mencorong.
Pada tahun 1990, klub tersebut dinaungi oleh Yayasan Sekolah Menengah Istanbul. Selama periode tersebut, İstanbulspor sudah beberapa kali terjungkal ke jalur degradasi dan dipromosikan divisi teratas.
Bahkan İstanbulspor Kulübü Skuad Bogalar dibongkar ke tingkat amatir di tahun 1979 dan bermain di kelas rempeyek ini selama dua musim. Di tahun 1984, klub kembali diturunkan ke liga ketiga.
Berubah Nama
Enam tahun usai turun di liga ketiga, klub diakuisisi oleh konglomerat Turki, Cem Uzan dan mengubah namanya menjadi menjadi İstanbulspor A.Ş, yang merupakan penggabungan İstanbulspor.
Sejak saat itu klub memperoleh support hingga suntikan dana dan melompat ke liga pertama di tahun 1995. Bahkan kembali menjadi salah satu klub Turki yang paling sukses di tahun tersebut.
Utamanya saat mereka berhasil menyabet peringkat empat musim 1997/1998 dan merumput di Piala UEFA.
Kempes
Pada tahun 2001 keluarga juragan Uzan menarik dukungan menjadikan sang Bogalar kempes hingga mengalami krisis finansial dan turun performa ke peringkat sembilan pada musim berikutnya.
Dua tahun selepasnya, pemerintah Turki turun tangan dan mengambil alih klub yang telah bangkrut secara ekonomi itu.
Sayang, mereka tetap saja tak tertolong karena kembali tenggelam ke jalur degradasi di liga keduanya pada periode 2004/2005.
Seperti biasa, İstanbulspor Kulübü Skuad Bogalar kembali dilempar oleh Pemerintah kepada eks pemain Turki, Buffet Sancaklı Marmara Spor Faaliyetleri San. ve Tic senilai $3.250.000.
Dua tahun di bawah kepemilikan Marmara, klub lagi-lagi dijual oleh pengusaha bernama Omer Sarialioglu dan berusaha menghindari zona terlarang dalam dua musim terakhir.
Gayung bersambut, Istanbulspor lolos dari jalur merah di musim 2008/2009 usai finis keenam di Grup Ketiga.
Pemain Bintang Sang Bogalar
Sebagai pemain bintang, Aldin Cajic sejatinya adalah pesepakbola Bosnia yang bermain sebagai gelandang klub.
Cajic merintis debut pro-nya di Teplice, sebelum bergabung dengan Dukla Prague di tahun 2004. Tiga tahun berselang, ia memutuskan hijrah ke klub sebelah, Elazığspor.
Namun, belakangan di periode tersebut, ia disebutkan meneken kontrak dengan İstanbulspor.
Selama membekingi Istanbulspor Cajic membuat klub mampu mencapai promosi di musim 2021/2022 untuk pertama kalinya usai 17 tahun jadi klub semenjana dan bolak-balik berkubang di liga kelas rempeyek.
Cajic tak hanya bermukim di satu klub, bahkan ia sendiri diklaim telah malang melintang di dunia si kulit bundar hingga menjadikannya pemain yang cukup diperhitungkan di kancah internasional.
Cajic mengadu kembali kekuatan İstanbulspor Kulübü Skuad Bogalar Süper Lig Dalam pembukaan pembukaan musim 2-0 kontra Trabzonspor pada 5 Agustus 2022 lalu.