
Inter Milan klub pecahan mungkin tidak banyak yang mengetahui. Sebagian besar masyarakat sepak bola hanya mengetahui tim sekota dengan AC Milan, rival beratnya.
Keduanya memang bermarkas di Milan, Italia sesuai dengan namanya.
Selain itu, masing-masing saling bersaing.
Pada musim 2022/2023 di Serie A, AC Milan dan Inter saling menyusul di posisi keempat dan kelima. Mereka memperebutkan tiket ke Liga Champions, kompetisi antar klub Eropa paling bergengsi.
Tahun sebelumnya dua Milan bersaing di peringkat pertama dan kedua. AC Milan finish sebagai peraih Scudetto.
Sejarah Inter Milan Klub Pecahan
Inter Milan atau dalam nama lengkap bahasa Italia, Football Club Internazionale Milano atau Internazionale berdiri pada 9 Maret 1908.
Inter Milan klub pecahan dari tim lain yang lebih dulu dengan nama mirip, AC Milan yang telah berdiri pada tahun 1899.
Pembentukan dua tim terjadi karena AC Milan saat itu tidak mengizinkan masuknya pemain asing. Hanya warga negara Italia dan Inggris saja yang boleh menjadi anggota klub dan memperkuat tim.
Meskipun demikian, kedua klub pada akhirnya berkembang sebagai tim besar sepak bola yang menghabiskan sebagian waktunya berada di papan atas Serie A.
Seragam tim sejak dulu hingga kini mempunyai ciri khas biru dan hitam. Itu sebabnya, tim mendapat julukan II Nerrazurri alias si biru dan hitam.
Pertandingan pertama Inter Milan klub pecahan terjadi pada tahun sama pendiriannya langsung pada Divisi Serie A.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi tim Nerrazurri untuk meraih trofi pertama. Itu terjadi pada tahun 1910. Trofi dan gelar tersebut terus bertambah hingga sekarang.
Sempat digabungkan dengan Unione Sportiva Milanese oleh pemerintahan baru Italia saat berakhirnya Perang Dunia I menjadi Societa Aportiva Ambrosiana, klub menjadi satu-satunya tim di Italia yang tidak pernah terdegradasi.
Satu kali saja klub yang bermarkas di Geoseppe Meazza ini mengalami keterpurukan. Mereka hampir berada di zona degradasi pada tahun 1994.
Treble Winner
Dalam sejarahnya, Inter Milan dapat disebut sebagai klub paling besar dan sukses.
Coppa Italia pertama diraih pada tahun 1938 bersama pemain bintangnya Giseppe Meazza.
Prestasi pernah menurun ketika Inter Milan digabungkan sesuai ide pemerintahan Mussolini yang berkuasa di Italia. Namun, sejak fasisme dan Perang Dunia II berakhir era kebangkitan terjadi.
Pada tahun 1960, Herrera menjadi manajer dan pelatih Intter.
Dia memasukkan sistem cattenaccio yang menampilkan ciri khas Italia dalam tim. Selain itu, dia membuat aturan ketat tentang asupan nutrisi pemain dan kedisiplinan.
Hasilnya tidak tanggung-tanggung, Herrera yang menjabat delapan tahun mampu membawa tim memenangkan tiga Scudetto dan dua Piala Eropa. Inter menjadi tim yang tidak pernah kebobolan lebih dari satu gol dalam setiap pertandingan.
Ada banyak pemain hebat di Inter Milan klub pecahan kala itu, seperti Sandro Mazzola, Jaida Costa, dan pemain termahal dunia pada tahun 1961, yakni Luis Suarez.
Era kejayaan Harrera dikenal sebagai periode emas I Nerrazurri atau Grande Inter.
Dua puluh tahun sejak era emas, Inter Milan masih memenangkkan dua gelar Scudetto lagi, ditambah dua Piala Coppa Italia.
Namun, era emasnya belum benar-benar berakhir.
Pada tahun 2004, Roberto Mancini datang sebagai pelatih.
Dia mencatatlkan rekor di tim dan kompetisi Italia dengan membawa anak asuhnya mendapatkan tiga Scudetto berturut-turut sampai musim 2007/2008. Bahkan, pada musim 2006/2007 mereka meraihnya dengan 30 kemenangan dari 38 pertandingan. Inter menjadi pemenang sebelum musim berkahir.
Selanjutnya, pada tahun 2010, Inter Milan klub pecahan kembali mencatatkan rekor di bawah pelatih Jose Mourinho. I Nerrazurri menjadi tim Italia pertama yang berhasil meraih Treble Winner dengan kemenangan Serie A alias Scudetto, Piala Italia, sekaligus kompetisi paling bergengsi Eropa, Liga Champions.