Go Ahead Eagles klub Eredivisie pada periode ini tengah menempati kursi ke-11 kasta tertinggi sepak bola Belanda. Klub yang dijuluki The Pride of The Ijssel ini lahir di tahun 1902.

Markas besar Go Ahead Eagles ialah stadion De Adelaarshorst yang berkapasitas 10.000 penonton.

Tak banyak yang tahu jika klub berumur seabad lebih ini memiliki hubungan cukup erat dengan Indonesia. Bagaimanakah kisahnya?

Sejarah dan Perjalanan Go Ahead Eagles Klub Eredivisie

Klub ini dirintis di tahun 1902 oleh Hollander bersaudara dengan nama Be Quick.

Namun, nama tersebut segera diubah menjadi Go Ahead Eagles atas permintaan Asosiasi Sepak Bola tiga tahun selepasnya (1905).

Perjalanan Go Ahead dimulai saat mereka bercokol di Tweede Klasse alias tingkat kedua.

Sembilan tahun usai klub didirikan, mereka mencapai promosi menuju Eastern Eerste Klasse (1911).

Lima tahun setelahnya, Go Ahead berhasil meraih jawara di Erste Klasse Timur untuk pertama kalinya.

Setelah memboyong kemenangan, mereka mempersiapkan diri untuk kejuaraan nasional dalam laga dengan jawara regional lainnya.

Sayang, di babak playoff kejuaraan nasional, juara selatan dari Willem II terbukti mendominasi.

Setahun kemudian klub menyabet gelar liga perdana mereka. Tak hanya sekali, pencapaian ini diraih berulang pada tahun 1922, 1930 dan 1933.

15 Kali Jawara Kejuaraan Regional

Dalam periode Perang Dunia I dan II, Go Ahead Eagles klub Eredivisie masuk dalam golongan tim paling sukses di liga Timur, sejauh ini.

Tak tanggung-tanggung, klub memboyong piala kejuaraan regional lima belas kali selama periode tersebut.

Bahkan, memenangkan delapan kali gelar beruntun antara tahun 1916 hingga 1923.

Dikabarkan, kejuaraan Timur pra-perang terakhir dimenangkannya pada tahun 1937. Namun, pasca tahun tersebut Go Ahead  berkubang di masa-masa sulit.

Empat tahun berlalu dan Go Ahead mengalami degradasi menuju Tweede Klasse di tahun 1941.

Tak butuh waktu lama, satu musim setelahnya mereka memperoleh kans untuk promosi lagi.

Hubungan Erat Go Ahead Eagles dan Indonesia

Siapa sangka jika kunjungan Go Ahead Eagles puluhan tahun silam ternyata tidak banyak yang memperhatikan. Padahal klub ini memiliki kaitan erat dengan Indonesia.

Utamanya ialah wilayah Deventer yang menjadi asal mula tim Go Ahead Eagles klub Eredivisie. Dimana wilayah ini banyak didiami oleh imigran asal Indonesia selepas era kolonial.

Darisinilah, hubungan erat antara dua negara mulai muncul. Disebutkan, ada begitu banyak pemain keturunan Indonesia yang membela bendera Eagles.

Salah satunya yang paling moncer ialah kapten tim Borneo FC, Diego Michiels. Michiels merupakan produk akademi dari Eagles yang merumput untuk tim senior selama dua musim.

Hingga kemudian memilih untuk pulang ke kampung halaman sang nenek moyang di Nusantara.

Selain Diego Michiels adapula Joey Suk yang membekingi tubuh Eagles. Pemain lain yang tergabung dalam daftar tersebut ialah;

  • Ignacio Tuhuteru
  • Andre van der Leh
  • Xander Houtkoop
  • Jeffrey Rijsdijk, bahkan
  • Eks pemain Ajax Demy de Zeeuw

Sang pelatih, Wiel Coerver usai menempa Eagles, sempat dipanggil kembali untuk mengurus timnas Indonesia di tahun 1979.

Coerver kala itu menjabat penasihat tim dan hasilnya ialah Indonesia meraih medali cabang sepakbola Asian Games di tahun yang sama, yaitu 1979.

Dari raihan ini membuktikan jika pelatih legendaris tersebut telah memberikan pengaruh besar bagi dunia sepak bola Nusantara di era 1970-an.

Usai membawa Feyenoord Rotterdam menjuarai Piala UEFA 1974, saat itu PSSI berada di bawah naungan Ketua Umum Bardosono yang kemudian menunjuk Coerver untuk menukangi skuad Garuda sebagai persiapan menghadapi Olimpiade 1976 di Montreal.

Kesulitan Finansial

Rampung menangani timnas, Coerver disebut kembali ke Eagles untuk merotasi Leo Beenhakker meskipun koneksi di Indonesia telah terjalin.

Coerver kemudian merencanakan uji tanding antara Eagles kontra timnas Indonesia yang diadakan di kota Jakarta pada tahun 1977.

Namun, rencana tersebut gagal karena pihak PSSI sedang mengalami masalah finansial untuk menerima kedatangan Coerver beserta tim Eagles.

Baru setahun setelahnya, rencana uji tanding terlaksana dengan agenda Go Ahead Eagles klub Eredivisie menginap di Indonesia selama dua pekan.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *