
FC Twente klub gabungan merupakan klub sepak bola asal Belanda yang memiliki basis di kota Enschede. Klub berjuluk The Tukkers ini juga merumput di Eredivisie.
Twente ngandang di stadion De Grolsch Veste. Yakni, stadion berkapasitas hingga 30.205 penonton. Kabarnya, klub ini juga merupakan klub merger.
Lantas, bagaimanakah sejarah hingga performa klub yang saat ini berada di posisi kelima kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie tersebut?
FC Twente Klub Gabungan: Sejarah dan Raihan Prestasi
Berdiri di tanggal 1 Juli 1965, klub ini adalah hasil merger antara dua klub profesional, Sportclub Enschede dan Enschedese Boys.
Sang pendahulu, SC Enschede pernah memenangkan satu kejuaraan Belanda di tahun 1926. The Tukkers nyaris mengantongi tiket Piala UEFA usai menumbangkan Juventus di semifinal.
Sayangnya, Twente justru memble dari tim Jerman, Borussia Monchengladbach di final dengan agregat 0-0 dan 1-5.
Di tahun 1977, tercatat Twente memboyong trofi perdananya pada Piala KNVB, usai mempermalukan sang rival, PEC Zwolle dengan raihan skor 3-0 tanpa balas.
Pencapaian prestisius lainnya ialah saat tahun 2010, 2 Mei mereka berhasil melenggang dan membawa pulang trofi Eredivisie.
Karena merupakan ajang bergengsi serta kasta tertinggi permainan sepak bola di Belanda, raihan ini merupakan prestasi yang spesial bagi FC Twente klub gabungan.
Perolehan prestasi lain dari Twente ialah juara Johan Cruijff Shield di tahun 2010 dan 2011. Mereka juga pernah menjadi runner up di ajang yang sama pada tahun 2001.
Apa Itu Johan Cruijff Shield?
Dalam bahasa Belanda Johan Cruijff Shield merupakan sebuah trofi yang diberikan pada ajang sepak bola Belanda yang dinamai dari pemain bernama Johan Cruijff.
Ajang ini sering pula disebut sebagai Piala Super Belanda. Sistem permainannya ialah pemenang ditentukan dalam satu kompetisi saja.
Dimana laga ini dimainkan oleh pemegang juara liga sepak bola nasional, KNVB serta Eredivisie.
Apabila tim memenangkan Eredivisie dan Piala KNVB, maka Perisai Johan Cruijff bakal diperebutkan antara tim tersebut dan runner up pada liga nasional.
Kisah Mees Hilgers, Beking FC Twente yang Berstatus Pemain Naturalisasi
Tersiar kabar jika daftar pemain naturalisasi untuk membekingi timnas Indonesia semakin bertambah, dan potensi paling dekat ialah Mees Hilgers.
Siapa sangka jika pemain andalan yang pernah membela bendera Twente ini memiliki darah campuran Indonesia-Belanda.
Diketahui, ibu dari Hilgers merupakan orang asli Manado, Sulawesi Utara. Hilgers sendiri lahir di kota Amersfoort, Belanda di tanggal 13 Mei tahun 2001.
Ia mulai getol bermain si kulit bundar sejak usianya baru 4 tahun dan bergabung dengan klub ASC Nieuwland. Setelah umurnya sewindu, ia kemudian pindah ke klub Sparta Nijkerk.
Dari klub inilah talenta pesepak bola yang kini berusia 22 tahun tersebut tercium oleh pencari bakat dari FC Twente klub gabungan.
Terhitung sejak usianya masih 10 tahun, Hilgers telah resmi bergabung dengan FC Twente.
Namun, Hilgers baru meneken kontrak profesional pertama kalinya dari FC Twente di tahun 2018. Dalam dua musim terakhir, Hilgers terjun di skuat U-19.
Bermain di U-19 kemampuan Hilgers dinilai terus berkembang hingga dirinya dipercaya untuk bermain di tim inti FC Twente.
Melansir dari transfermarkt, Hilgers telah join dan dikontrak oleh tim utama FC Twente sejak 17 Oktober tahun 2020.
Namun, ia baru menjalani debut perdananya di Liga Belanda baru pada Desember 2020. Usai menumbangkan Ajax Amsterdam dengan kemenangan tipis 2-1.
Duduk di Kursi Stopper
Memasuki periode musim 2021/2022, Hilgers semakin dipercaya untuk mengisi lini pertahanan tim ini dari Twente.
Pemain yang duduk di kursi stopper ini telah merumput 16 kali di Liga Belanda musim ini dengan mencetak satu gol dan satu assist.
Bagi timnas Indonesia, kemampuan dan pengalaman yang dipunyai Hilgers, tentu bakal sangat membantu.
Harapannya, sang stopper bakal diduetkan dengan Elkan Baggot yang baru saja memboyong skuad Garuda menjadi Runner-up Piala AFF 2020.
Sayangnya, kabar terbaru menyebutkan jika pemain FC Twente klub gabungan ini menolak bergabung dan justru memilih Jong Oranje.