FC Koln klub kontestan ini merupakan tim asal Jerman yang ikut merumput di ajang bergengsi sekelas Bundesliga. Bahkan, tercatat mereka adalah peserta pertama yang memenangkan gelar tersebut.

Meskipun Bundesliga identik dengan duo raksasa klub dari Bayern Munich dan Borussia Dortmund, faktanya, Koln-lah yang membubuhkan namanya terlebih dahulu.

Kendati Koln kini jarang berada di papan atas Bundesliga, mereka nyatanya tetap masuk dalam jajaran klub besar kota Jerman dengan sejarah yang panjang.

Fakta Menarik FC Koln Klub Kontestan

Populer dengan julukan Die Geißböcke, tim ini memiliki sejumlah fakta yang menarik untuk diungkap. Berikut, history lengkap sang pemegang juara Bundesliga pertama di tahun 1963/1964 tersebut.

Klub Hasil Merger

Dirintis sekitar tahun 1948, dengan nama Fussball-club Koln 01/07 e.V merupakan klub hasil merger dari dua klub lokal. Yakni, Kölner BC 01 dan SpVgg Sülz 07 yang dipresideni oleh Franz Kremer.

Boleh dibilang Kremer adalah orang paling berjasa di klub tersebut. Melalui idenya, ia berhasil menggabungkan tim sepak bola yang diharapkan mampu tumbuh besar dari tanah tumpah darahnya.

Melansir Effzeh, dedikasi dan perjuangan Kremer tertuang dalam slogan berupa “Wollt ihr mit mir Deutscher Meister werden?” Slogan ini berarti “Maukah kalian menjadi juara Jerman bersama saya?”.

Usai sukses menggapai impiannya mendirikan FC Koln, Kremer kemudian didapuk sebagai presiden klub hingga berpulang pada 1967.

Sebagai tanda penghormatan atas buah jasanya, nama Kremer disematkan menjadi stadion yang diperuntukkan bagi tim Die Die Geißböcke junior.

Peraih Gelar Pertama di Ajang Prestisius Bundesliga

Tak hanya sukses merintis FC Koln klub kontestan, Kremer juga berhasil memboyong klub sebagai pemangku gelar juara pertama di tahun 1963/1964.

Die Geißböcke berhasil mendominasi turnamen dan hanya sepekan nyantol di posisi kedua klasemen.

Di kompetisi perdananya, FC Koln mampu mencatatkan 17 kemenangan, 11 laga rampung imbang serta dua kali tumbang.

Setidaknya mereka telah mengantongi 78 gol, dengan catatan kalah 40 gol sehingga poin yang mereka raih ialah 45.

Menariknya, kesuksesan klub ini didapat di tengah peraturan lama yang jauh berbeda dengan ketentuan sepak bola masa kini.

Salah Satu peraturan tersebut ialah penjaga gawang yang tidak boleh mengenakan sarung tangan hingga nomor punggung maksimal berangka 1 hingga 11.

Alami Turbulensi di Tahun 1990 hingga 2010

Di era 1990-an FC Koln disebut mengalami penurunan performa menjadikannya duduk di papan tengah Bundesliga.

Era ini juga disebut masa terkelam usai tersungkur dalam skandal transfer Thomas Hassler menuju Juventus hingga tewasnya Maurice Banach.

Kekuatan klub terus anjlok hingga klimaksnya di tahun 1997/1998. Die Geißböcke harus pasrah saat terdegradasi ke Bundesliga 2 untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Tim ini hanya mampu merebut kursi ke-17 pada klasemen akhir Bundesliga. Musim berikutnya, FC Koln klub kontestan seolah belum mampu move on.

Mereka baru terpantik dan balik merumput di Bundesliga pada 2000/2001.

Momentum ini terjadi berkat keberhasilan mereka menjuarai kasta kedua di musim sebelumnya.

Selepas itu, tim berseragam putih hitam ini sudah berulang kali keluar masuk ke Bundesliga karena ketidakkonsistenan mereka dalam berperforma.

Seolah terlupakan, FC Koln bukan lagi dipandang sebagai tim besar Jerman maupun Eropa hingga detik ini.

Mewujudkan Kans Untuk Lebih Disegani di Jerman

Selepas kembali ke Bundesliga di tahun 2019/2020, Koln memecut diri agar mampu tampil secara maksimal dan juga stabil ketimbang beberapa musim sebelumnya.

Sayang, Dewi Fortuna enggan datang hingga di dua musim selanjutnya mereka tidak tampil impresif dan justru nyantol di laga play-off degradasi 2020/2021.

Tak menyia-nyiakan kesempatan berada di kasta tertinggi, Die Geißböcke mulai fokus dan berbenah. Hingga menunjuk Steffen Baumgart untuk menukangi klub pada 1 Juli 2021. Meski tidak banyak mendatangkan pemain baru, FC Koln klub kontestan di bawah Baumgart nyatanya berhasil menunjukkan performa yang cukup mengesankan.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *