Everton klub menengah dan nyaris tidak diperhitungkan. Apalagi kini keberadaannya berada di zona degradasi.

Meskipun demikian, tim ini bukanlah kelompok baru. Mereka sudah malang melintang di sepak bola dan Liga Inggris lebih dari seratus tahun.

Tentu saja ada yang menarik dari klub berlogo menara ini. Hal yang hanya bisa diketahui jika menelusuri sejarah berdirinya dan sepak terjangnya sampai musim ini.

Everton Pernah Bermarkas di Anfield

Seperti yang tertera pada logo klub, Everton berdiri pada tahun 1878.

Mirip dengan beberapa klub lain, pendirian klub sepak bola ini bermula dari gereja.

Nama awal tim juga sesuai dengan nama tempat ibadah, yaitu Saint Domingo F.C.

Tujuan didirikannya agar jamaah gereja dapat berolahraga di luar musim panas, selain kriket.

Saint Domingo F.C berubah menjadi Everton satu tahun setelah pendirian. Komite klub ingin, tim juga dapat menampung orang yang berada di luar jamaahnya.

Tidak banyak yang mengetahui, Everton klub menengah mempunyai hubungan erat dengan Liverpool.

John Houlding, pendiri Liverpool awalnya bagian dari Everton. Dia menyewakan lapangan Anfield kepada klub dengan harga yang dinilai sangat besar.

Perseteruan kemudian terjadi antar anggota komite klub. Houlding keluar dan mendirikan klubnya sendiri.

Everton kemudian berhenti menyewa Anfield dan membuat lapangannya sendiri, Stanley Park. Pada masa itu, lapangan belum memiliki ruang ganti dan pemain membawa tiang gawang sendiri.

Mereka juga mengkampanyekan seragam biru mulai musim 1901/1902.

Uniknya, Everton mendapat julukan The Toffees, kue coklat mirip karamel yang sama sekali tidak berhubungan dengan sepak bola.

Sebutan tersebut bermula dari penjualan toffees dari toko milik Molly Bushell di sepanjang jalan ke Anfield kala supporter datang melihat pertandingan. Penjualan yang menjadi tradisi dan diikuti oleh toko-toko lain saat fans datang.

Everton Klub Menengah Pernah Juara Liga Inggris

Beberapa musim terakhir, Everton memang kesulitan berada di sepuluh besar. Itu sebabnya sebutan Everton klub menengah disematkan.

Namun, itu tidak berarti mereka tidak mempunyai prestasi. Bahkan, klub hanya pernah empat tahun di Divisi II. Setelah itu, mereka belum pernah lagi terdegradasi.

Sebagai salah satu pendiri Liga Inggris, Everton pernah mengangkat trofi. Mereka meraih gelar pertama pada  musim 1890/1891.

Kedatangan Dixie Dean yang menjadi pemain legendaris pada tahun 1925 berpengaruh besar.

Mereka menjuarai kompetisi Liga Inggris musim 1927/1928. Setelah itu, The Toffles meraih lima gelar lagi di kompetisi yang sama serta dua Piala FA.

Setelah era Dixie Dean, prestasi Everton kurang terdengar lagi. Jeda Perang Dunia II menurunkan kinerja tim.

Nama klub baru terdengar lagi pada sekitar tahun 1960an. Everton meraih satu gelar Liga Inggris dan satu Piala FA kembali.

Masuknya manajer Howard Kendall pada tahun 1981 membuat perubahan pada Everton modern.

Everton cukup disegani setelah meraka menjadi juara Liga Inggris di musim 1984/1985 dan 1986/1987 serta Piala FA tahun 1984. Tim juga berhasil memenangkan Piala Winners musim 1984/1985, satu-satunya gelar Eropa yang pernah mereka bawa pulang.

Tragedi Haysel menutup peluang klub-klub Inggris untuk berkompetisi di kancah Eropa selama 6 tahun. Padahal masa itu, Everton sedang berada di punjak kejayaan.

Hingga kini, prestasi klub masih belum bangkit kembali. Selama 20 tahun terakhir, The Toffees hanya memenangkan Piala FA di tahun 1995. Peringkat terbaik di Liga Inggris adalah keenam. Mereka memperolehnya di musim 1995/1996.

Musim 2001/2002. Everton sempat terancam degradasi. Namun, Moyes berhasil menyelamatkannya. Musim ini, kedudukan mereka juga berada di zona degradasi, peringkat 19.

Meskipun demikian, Everton klub menengah mempunyai beberapa nama legendaris dalam catatan sejarah selain Dixie Dean. Beberapa dari pemain tersebut, yaitu Gary Lineker, Brian Labone, Ray Wilson, Bob Latchford, Alan Ball, Kevin Ratcliffe, dan Neville Southall.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *