Empoli klub Serie A yang berasal dari kota kecil.

Tentu saja hal tersebut membanggakan bagi masyarakat kotanya. Meskipun kini tim berada di tengah raksasa klub sepak bola Italia, bahkan dunia.

Tidak semua klub dari kota kecil dapat bersaing dan berhasil mewujudkan impian di sana. Semua pemain harus bekerja keras bertahan agar musim depan tidak terdegradasi.

Sejarah Empoli

Nama lengkap klub tidak terlalu dikenal, yakni Empoli Football Club dan bersiri pada tahun 1920.

Tidak diketahui persis siapa yang mendirikan Empoli klub Serie A kini yang berasal dari kota kecil Empoli, Toscana, Italia.

Saat berdiri hingga kini mereka telah bermarkas di Stadion Carlo Castellani. Kapasitas penonton di sini 19.847 orang dan sudah sesuai dengan standar sepak bola Italia. Mereka dapat menyelenggarakan pertandingan kandang di tempat sendiri.

Pada awal berdirinya, Empoli banyak bermain di Divisi C alias kasta ketiga kompetisi antar klub di Italia.

Baru pada dekade 1080-an, tim mampu menembus Serie B. Tidak lama di Serie B, pada tahun 1986 mereka mendapatkan promosi ke Serie A.

Debut di Serie A, skuat tampil mengejutkan banyak pihak. Mereka mengalahkan Inter Milan dengan skor 1-0.

Sayangnya, mereka tidak bermain stabil dan hampir terdegradasi. Skandal pengaturan skor melanda Italia. Udinese yang peringkatnya di atas Empoli mendapatkan hukuman pengurangan 7 poin dan membuat  klub dari Empoli naik.

Kesempatan tersebut tidak dmanfaatkan dan menjadi pelajaran bagi tim dan manajemen. Mereka terdegradasi pada tahun berikutnya. Hukuman pengurangan 5 poin dari skandal yang sama melemparkan mereka kembali ke Serie B. Bahkan, tahun berikutnya turun ke Serie C.

Empoli Klub Serie A

Meskipun tidak menjadi juara atau bisa menembus sepuluh besar, Empoli klub Serie A.

Tim ini beberapa kali berhasil mendapatkan promosi ke laga tertinggi Italia.

Pelatih Luciano Spalleti berhasil membuat mereka kembali ke Serie B pada tahun 1996. Hanya satu tahun, anak asuhnya melangkah ke Serie A.

Di sini dia mendapatkan peringkat terbaik selama di Serie A, yakni finish di posisi ke-12.

Namun, musim berikutnya dia harus terdegradasi kembali.

Empoli memang keluar masuk Serie A.

Mereka berhasil naik lagi tahun 2002. Bahkan, skuat finish di urutan 10. Saat itu, peringkat ini mempunyai hak untuk berlaga di Piala UEFA Eropa akan tetapi gagal. Mereka tidak mempunyai lisensi UEFA.

Mereka bisa berlaga di Piala UEFA tahun berikutnya bersama pelatih Luigi Cagni.

Meskipun tidak lolos fase grup, tim debutan tampil cukup mengesankan. Mereka memberikan performa bagus dan mengejutkan saat melawan tim besar Jerman, FC Zurich. Saat itu Empoli kalah agregat 2-4.

Massimo Maccarone di Empoli

Sebagai klub dari kota kecil dengan dana terbatas, Empoli tidak dapat mendatangkan pelatih dan pemain besar.

Namun, mereka tetap mempunyai pemain terbaik, yakni Massimo Maccarone.

Pada saat tim diasuh Pelatih Marco Giampolo, mereka dapat menahan imbang Fiorentina. Selain itu, yang diingat Serie A adalah kemenangannya atas klub besar Lazio, Verona, Carpi, dan Bologna.

Pada semua laga Massimo Maccarone menjadi pahlawan.

Penyerang yang pada tahun 2015 sudah berusia 36 tahun tersebut menjadi bintang dan mencuri perhatian, padahal prestasi sebelumnya tidak terlalu mengkilap.

Dia pernah menjadi top skor pada Serie C1 untuk Prato sebagai pinjaman dari AC Milan.

Dia gagal berkembang di tengah pemain bintang AC Milan, seeprti Arrigo Sacchi dan Fabio Capella.

Meskipun demikian, penampilannya mendapat perhatian timnas Italia dan sudah membela secara regular U21.

Hanya di Empoli klub Serie A dari kota kecil dia mendapat tempat terbaik sebagai penyerang utama. Dibesut Maurizo Sarri, dia berhasil membawa tim ke kasta tertinggi sepak bola Italia musim 2013/2014.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *