
Brest klub merger yang berbasis di salah satu kota Prancis, Brest.
Seperti halnya banyak klub di Prancis. ini juga jatuh bangun sepanjang pendiriannya.
Mereka pernah bermain sebagai klub amatir, divisi bawah, hingga naik turun di Ligue 1.
Masalah yang paling umum adalah finansial ingga mengalami kebangkrutan.
Beberapa literature menyebutkan, Stade Brestois berdiri pada tahun 1950.
Namun, lainnya menyangkal karena klub adalah hasil merger tim tua yang sudah ada sejak awal abad 20.
Gereja Saint Louis, bagian olahraga telah mendirikan Armoricaine de Brest pada tahun 1903.
Pada saat itu mereka merekrut hampir 1.000 orang untuk latihan militer disertai dengan kegiatan atletik, sepak bola, senam, hingga paduan suara dan belajar.
Setelah Perang Dunia I usai, pastor Conzanet sebagai pimpinan gereja mendirikan stadion yang sampai kini masih digunakan dengan nama Stade France-Le Ble.
Pada masa sampai sebelum dimulainya Perang Dunia II, Brest lama menjuarai Patronese-Prancis. Mereka juga sempat masuk final Copue de France pada tahun 1921, 1927, 1930, 1931, dan 1935.
Akhirnya pada tahun 1950 Brest klub merger terbentuk.
Pastor Canon Balbous menggabungkan klub dari lima gereja Katolik: Armoricane de Saint-Louis, Avenir de Saint-Martin, Flamme du Pilier Rouge, Milice de Saint-Michel, dan Jeune de Saint-Marc. Nama hasil merger adalah Stade Brestouis atau Stade Brast.
Tujuan penggabungan lima klub adalah menghentikan lahu tim AS Brest yang dianggap sekuler.
Satu tahun setelah penggabungan, Brest sempat masuk ke divisi kehormatan yang baru dibuat setelah promosi dari d’Hanneur. Dari sana skuat akhirnya ikut bertanding di Kejuaraan Amatir Prancis (CFA).
Sayangnya, keberadaan di CFA tidak lama dan tim harus kembali ke divisi kehormatan.
Pada tahun 1966 mereka masuk ke sistem hierarki sepak bola Prancia yang baru dan memulainya dari Ligue 2. Tiga belas tahun kemudian, Stade Brest berhasil promosi ke Ligue 1.
Brest di Ligue 1
Brest klub merger cukup lama bertahan di Ligue 1 meskipun sempat beberapa kali mengalami pergantian manajeman dan pelatih.
Namun, pada tahun 1987 mereka kembali turun ke divisi 2. Kisruh manajemen dengan masalah finansial yang membuat performa tim menurun meskipun banyak pemain muda berbakat.
Setahun di sana, klub kembali ke LIgue 1. Tidak dapat dipungkiri klub kekurangan dana.
Finish di posisi ke-11 musim 1990/1991 tidak membuat mereka dapat bertahan di liga teratas Prancis. Mereka turun ke Ligue 2 karena alasan administratif.
Kekisruhan keuangan terus berlanjut sehingga klub mengajukan kebangkrutan pada tahun 1991.
Skuat professional tidak dapat melanjutkan kompetisi musim berikutnya. Sementara pemain cadangan hanya berlaga hanya menjadi penggembira.
Untungnya perjalanan klub tidak langsung berhenti. Mereka tetap berada di kompetisi sebagai tim amatir dengan nama Breton. Baru pada tahun 1993 namanya kembali menjadi Brest dan berlaga di Kejuaraan Nasional tahun 2000.
Tim baru bangkit kembali tahun 2004 dengan masuk ke Ligue 2. Klub mendapat manajemen baru pimpinan Franck Ribery.
Akan tetapi kali ini, kebangkitannya hanya sampai di sana.
Mereka membutuhkan waktu hampir satu dekade untuk promosi ke Ligue 1.
Mereka mendapatkan tempat pada musim 2011/2012 setelah mengamankan tempat pertama di akhir musim Ligue 2 dengan mengalahkan Evian.
Sampai hari ini Brest klub merger masih berada di Ligue 1. Skuat bertahan cukup lama dan kini masih berada di peringkat 15 musim 2022/2023. Mereka masih harus menjaga pertahanan agar tidak masuk zona degradasi setelah sepuluh tahun.