
Borussia Mönchengladbach klub kenamaan Jerman satu ini memang cukup populer dengan riwayat prestasinya yang menurun dari tahun ke tahun.
Dikenal sebagai Borussia VfL 1900 Mönchengladbach e.V., klub yang berdiri di tahun 1900 ini ngandang di kota setempat. Tercatat, masa keemasan sang klub ialah di tahun 1970-an.
Kala itu mereka berhasil menyabet 5 gelar Bundesliga dan 2 gelar Piala UEFA. Namun, setelannya prestasinya menurun hingga sempat mengenyam panggung divisi dua Liga Jerman.
Kisah Perjalanan Borussia Mönchengladbach Klub Kenamaan Asal Jerman
Tak menampik jika dominasi Monchengladbach terbentang sejak Bundesliga resmi dikenalkan di tahun 1960-an hingga saat ini.
Bavarian dilaporkan setidaknya mampu mengantongi 30 gelar dan 10 kali menduduki posisi runner-up. Menyoal tentang rival, Borussia Dortmund sepertinya menjadi nama yang potensial.
Namun, lima dekade lalu, lanskap kulit bundar Jerman lebih variatif daripada selalu melihat Bayern Muenchen memboyong Meisterschale alias trofi Bundesliga.
Sementara, klub Borussia yang lain, Monchengladbach adalah klub paling dominan di awal hingga penghujung tahun 1970-an.
Catatan Prestasi
Diketahui Die Fohlen telah menjuarai lima laga di Bundesliga yakni, tahun 1969/1970, 1970/1971, 1974/1975, 1975/1976 serta 1976/1977.
Bavarian tampil di final kejuaraan Eropa dengan hasil sekali menang di European Cup atau Liga Champions dan 4 UEFA Cup, mulai dari periode 1969/1970 hingga 1979/1980.
Dari lima kali final di ajang kontinental itu, Monchengladbach sukses memboyong juara dua kali dan semuanya di ajang UEFA Cup.
Sayangnya, kesuksesan Borussia Mönchengladbach klub kenamaan ini urung terulang lagi. Bahkan, mereka sempat anjlok dan terdegradasi di kasta kedua Bundesliga tahun 1999.
Kendati sempat balik ke Bundesliga 1, dua musim setelahnya, Die Fohlen kembali tersungkur pada periode 2006/2007. Trofi paling gres mereka ialah saat berada di Bundesliga 2 di tahun 2007/2008.
Meskipun berhasil mempertahankan posisi di divisi teratas, hingga kini Monchengladbach belum menjadi rival utama gelar bagi Bayern Muenchen.
Performa Buruk dan Niat Lengser sang Pelatih
Sejatinya, Die Fohlen menunjukkan performa yang tidak buruk di paruh pertama Bundesliga periode 2022/2023. Karena, mereka mampu memboyong 6 kemenangan, 5 posisi imbang dan 4 kekalahan.
Namun, hasil mengecewakan justru terjadi di 5 laga pertama paruh waktu kedua Bundesliga 2022/2023. Dari lima laga ini, mereka hanya menang sekali dan memble 4 kali.
Terakhir, Borussia Mönchengladbach klub kenamaan ini pulang dengan tangan kosong saat laga tandang kontra Hertha Berlin di Olympiastadion.
Tim asuhan Daniel Farke dipecundangi dengan skor 1-4 oleh Die Alte Dame. Kekalahan ini membuat Die Fohlen duduk di posisi 10 klasemen sementara.
Dengan kekalahan ini, Daniel Farke kabarnya angkat tangan dengan Monchengladbach usai diwawancarai pasca pertandingan kontra Hertha Berlin.
Farke pesimis jika anak asuhnya akan naik ke peringkat 6 klasemen Bundesliga 2022/2023. Kekecewaan tak hanya dialami sang arsitek.
Namun, juga nampak dari para suporter Die Fohlen. Pada laporan yang sama, klub ini diketahui menjadi tim paling malas di Bundesliga musim ini.
Bahkan mereka berlari 8 km lebih sedikit ketimbang Hertha Berlin yang sedang berjuang untuk loncat dari zona degradasi.
Jika Die Fohlen tak membulatkan tekad, bukan tak mungkin jika mereka bakal duduk di zona merah hingga penghujung musim nanti.
Terlebih tim-tim di bawahnya justru telah membara untuk segera bisa keluar dari zona tersebut.
Pada pertandingan 18/2 lalu, klub ini akan menjamu tim yang tengah mengalami tren positif yakni, Bayern Munich. Farke diharapkan mampu mendongkrak mental Borussia Mönchengladbach klub kenamaan agar kedepan tampil lebih semangat. Apalagi jika berlaga di kandang sendiri