Angers klub lawas yang musim 2022/2023 ini bermain di Ligue 1, divisi tertinggi kompetisi antar klub di Prancis.

Meski namanya tidak seterkenal PSG dan kini masih menduduki posisi paling buncit di klasemen sementara yang berisi 20 klub, Angers sangat diperhitungkan. Dia dapat menjadi kuda hitam yang siap mengalahkan klub-klub raksasa.

Hal yang sangat mengejutkan. Apalagi kompetisi Prancis kerap disebut sebagai ajang petani karena sedikitnya persaingan.

Sejarah Angers Klub Lawas

Klub bernama lengkap Angers Sporting Club de T’Ouest. Untuk menyingkat nama klub yang cukup panjang, masyarakat sepak bola menyebutnya sebagai Angers SCO atau Angers saja.

Klub layak disebut lawas karena berdiri di awal abad 20. Saat itu, olahraga sepak bola belum seterkenal sekarang.

Angers SCO resmi berdiri pada tahun 1919 dan langsung bermarkas di di Stade Taymond Kopa yang berkapasitas penonton 18.752 orang.

Skuat bukan tim asing di Ligue 1. Mereka sering bolak-balik di Ligue 1 dan 2. Bahkan, pada beberapa kesempatan klub dengan julukan Les Noir et Bblancs atau hitam putih sesuai warna jerseynya, berada di divisi ketiga kompetisi.

Setelah Perang Dunia II usai, Angers klub lawas Prancis mulai mengembangkan permainan. Mereka berhasil masuk ke divisi II kompetisi dan ditempatkan sebagai kelompok Utara. Di sisi lain ada kelompok Selatan.

Pertama kali bersaing di divisi kedua musim 1956. Mereka berhasil finish di peringkat ketiga di akhir musim divisi kedua.

Permainan yang cukup stabil membuat meraka bertahan sampai musim 1967/1968 di Ligue 1.

Terakhir mereka berada di divisi ketiga pada musim pertandingan 2006/2007.

Selama lebih dari lima tahun di divisi kedua, klub  akhirnya berhasil lolos ke Ligue 1. Sejak tahun 2015 Ligue berhasil mempertahankan posisinya di kasta tertinggi.

Prestasi tertinggi klub adalah finish di posisi keempat klasemen Ligue 1 pada musim 1971/1972. Hasil yang membawa mereka ke Piala UEFA dan bertemu klub Eropa.

Selain itu, mereka juga pernah berlaga di final Coupe de Franc pada tahun 2017. Sayangnya, mereka harus mengakui keunggulan klub raksasa PSG sehingga hanya berhasil menjadi runner-up.

Jika di Liga Inggris laga derby yang mempertemukan antara dua tim dari kota yang sama dan bersaing ketat, di Prancis juga ada yang serupa. Namanya Le jeu ala nantaise. Pertandingan yang mempertemukan Angers klub lawas dengan rivalnya sejak tahun 1945, FC Nantes.

Angers Tampil Mengejutkan di Ligue 1

Sebagai tim promosi dali LIgue 2, banyak yang memandang klub sebelah mata. Apalagi pemain-pemain mereka bukanlah bintang mahal.

Namun, setelah 21 tahun absen dari Ligue 1, pada musim 2015/2016 klub membuat kejutan.

Awalnya mereka memenangkan laga tandang pertama 2-0 dari Montpellier HSC di pekan pertama.

Saat itu, publik menilainya hanya keberuntungan pemula. Akan tetapi pandangan tersebut berubah.

Si Hitam Putih sempat menduduki peringkat pertama klasemen, ketiga, hingga turun menjadi ketujuh.

Dalam 19 pertandingan awal, klub yang tidak mempunyai banyak dana operasional tersebut selalu mencetak gol.

Bahkan, skuat asuhan Stephene Maulin berhasil mengubur ambisi PSG memenangkan laga kesepuluh secara berturut-turut.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *