
AC Ajaccio klub beruang, julukan yang diberikan sesuai dengan logo tim.
Logo beruang kutub awalnya hanya sendiri dan sudah ada sejak klub berdiri.
Ketika menjadi tim professional tahun 1965, simbol ditambahkan dengan bendera Korsika. Salah satu dari tiga pulau besar yang ada di negara Prancis.
Itu dilakukan agar logo terlebih bagus dan bergaya.
Sejarah AC Ajaccio
AC Ajaccio kepanjangan dari Athletic Club Ajaccio.
Pada awalnya, tim merupakan klub amatir sepak bola Prancis yang berdiri pada tahun 1910. Tahun kelahirannya diabadikan di bawah gambar logo.
Meskipun tidak sama persis nama Ajaccio merupakan nama satu wilayah di pulau tempat Stade Francois Coty, markas mereka berada.
Di pulau itu sebenarnya terdapat klub lain, yakni Gazelec Ajaccio dan Bastia.
Sebagai klub amatir, skuat tidak mempunyai kesempatan untuk bertanding di kompetisi lokal resmi. Namun, selama itu prestasi klub cukup baik.
Mereka pernah menjadi juara Ligue de Course atau Liga Korsika sebanyak 9 kali. Delapan kali sebelum klub menjadi professional, yakni tahun 1920, 1921, 1934, 1939, 1948, 1950, 1955, dan 1964.
Oleh karena itu, petinggi klub bercita-cita untuk menjadikannya professional. Kesempatan tersebut terjadi pada tahun 1965.
Bermula dari Ligue kasta bawah, dalam waktu dua tahun mereka berhasil menembus divisi utama Prancis. AC Ajaccio klub beruang menjadi tim dari Korsika pertama yang mampu melakukannya.
Di luar itu, AC Ajaccio berhasil sekali lagi mengangkat trofi Piala Korsika, tahun 1994.
Klub Ligue 1 yang Berkali-Kali Terdegradasi
Klub beruang yang dalam bahasa Prancis L’Ours tidak bertahan lama di Ligue 1.
Mereka kembal promosi ke Ligue 1 musim 2001/2002. Ini pun tidak dalam waktu lama. Peringkat tim selalu berada di posisi bawah dan harus berjuang keras menghindari zona degradasi.
Untuk ketiga kalinya setelah turun ke Ligue 1, tetapi mereka selalu berhasil kembali promosi ke Ligue 1.
Terakhir kali AC Ajaccio klub beruang terdegradasi dari liga teratas di Prancis pada musim 2013/2014.
Pada musim 2017/2018, skuat yang kembali dimanajeri Olivier Pantaloni berhasil berada di posisi ketiga Ligue 2 saat finish. Mereka harus melewati babak playoff dan tidak berhasil.
Hal yang sama terjadi pada musim 2019/2020. Kali ini mereka ditolak promosi. Pandemi Covid-19 mengakibatkan babak playoff ditiadakan.
AC Ajaccio di Ligue 1 Musim 2022/2023
Kesempatan untuk kembali ke divisi utama liga terbuka ketika mereka finish sebagai runner-up Ligue 2. Mereka berada di bawah FC Toulouse.
Kembalinya mereka ke Ligue 1 mendapat apresiasi banyak pihak. Pasalnya skuat bertahan lama di Ligue 2, delapan musim.
Faktor yang menentukan kelolosan mereka kali ini adalah kestabilan dalam bermain sepanjang musim.
Pada awalnya, tim asal Krosika ini hanya berada di peringkat tujuh klasemen sementara Ligue 2 2021/2022. Namun, kemenangan di pekan ke-18 sampai 21 membuat mereka berada di puncak.
Sempat menurun karena kelelahan, kemenangan beruntun mereka bukukan hingga lolos sebagai runner-up.
Selain kestabilan tim, pemain dan manajer alias pelatih juga menentukan kesuksesan skuat ke liga di atasnya.
Di deretan pemain ada penjaga gawang, Benyamin Leroy.
Leroy yang berkebangsaan Prancis berhasil menjadi kiper dengan cleen shet tertinggi. Dari 33 laga, dia tidak membiarkan gawangnya kebobolan sebanyak 20 kali.
Siapa pelatih mereka?
Dia adalah Olivier Pantaloni. Meskipun performa tim naik turun, manajeman tidak pernah memecatnya sejak tahun 2014.
Dia menjadi pelatih terlama AC Ajaccio klub beruang dan akhirnya sukses mengantarkan tim kembali ke Ligue 1. Meskipun demikian, skuat masih harus berjuang keras agar tidak finish di zona degradasi.